Suku adat moronene saat ini sudah hampir punah. Suku
Moronene adalah salah satu suku tertua dari beberapa
suku yang mendiami selawesi Tenggara diantara suku Wolio, Tolaki, Kulisusu, Muna , wawoni, Ciacia, dan Wakatobi, Suku
Moronene Adalah suku yang mendiami Kabupaten Bombana
Kata "moro" dalam bahasa bahasa Moronene berarti
serupa, sedangkan "nene" artinya pohon resam, sejenis paku yang
biasanya hidup mengelompok, jadi orang
moronene itu bagaikan pohon resam
yg selalu hidup damai dan tumbuh di tempat
subur dengan system berkelompok. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
berladang dan pemburu.
Berdasarkan cerita sejarah yang di ungkapkan oleh Kepala
Kampung Adat Moronene yang di panggil Puu Tobu ( Kepala Kampung Adat ), Suku
Moronene tergolong suku bangsa dari
Melayu Tua yang datang dari Hindia Belakang Diperkirakan 2.000 tahun sebelum
masehai melalui jalur utara Moro Philipin kemudian ke jazirah utara Mori
Sulawesi Tengah dan menyebrang ke pulau Manatan Lasolo setelah itu menyebar ke
Poaraha yang di subut Pohara sekarang yang terletak di Kabupaten Konawe dan
terus menyebar ke Moramo lalu berakhir di Rumbia.
Pada awalanya seperti kebanyakan masyarakat adat lainnya,
untuk bertahan hidup orang Moronene mempunya sifat berladang berpindah pindah, karena dengan berladang
berpindah-pindah maka ciri khas orang Moronene di mana ada bambu duri itu bekas
pemukiman orang moronene. Akan tetapi seiring berjalannya waktu sistem itu
sudah ditinggalkan dan mereka memilih menetap di satu tempat yang bernama
Hukae, nama daerah yang terletak di Rumbia.
Dalam Sejarah yang ceritakan
oleh Petobu di perkampungan adat moronene, dulu sebelum orang moronene
meenetep di Hukaea yang mereka tempati saat ini banyak mengalami perpindahan
tempat pemukiman yang di lakukan oleh pemerintahan Sulawesi Tenggara dengan
alas an Hukae berada dalam Kawasan Taman Nasiona.
Sejarah Singkatnya Pada sekitaran tahun 1952 orang meronene
di evakuasi dari Hukaea ke Lerepako, setelah dari Lerepako karna di akibatkan
oleh kerusuhan Darul Islam orang Moronone kemudian di pindahkan ke Kasipute
sekitar Tahun 1956, dari Kasipute Pemda kemudian memindahkan ke Hombes tahun 1962 dam kemudian di
pindahkan lagi ke Langkowala tahun 1969, dari Langkowa di pidahkan ke Lampopala
tahun 1974 kemudian di pindahkan lagi ke Tembe tahun 1977, setelah melalui
banyak proses Pemindahan dengan perjuangan yang sangat keras suku asli Moronene
Kembali Bermukim di Hukae yang sekarang di subut Hukae Gunung, Dan di sanalah
Perkampungan Asli Suku Moronene bertahan Dengan Adat yang Masih di junjung
Tinggi.
Makan bersama Kepala Kampung Adat Moronene di Hukaea |
0 komentar:
Posting Komentar