Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » Makalah Kebutuhan Dasar Ibu Dalam Proses Persalinan

Makalah Kebutuhan Dasar Ibu Dalam Proses Persalinan



 Kebutuhan dasar ibu dalam proses persalinan
Kelompok : I




 
§  Siti Marhuma
§  Mayer Rahayu Larobu
§  Resky Nurastriana
§  Uvi Oktaviani
§  Wirnasti
§  Aprianti
§  Leli Marselina
§  Nasriani

AKADEMI KEBIDANAN PELITA IBU
KENDARI
2011
 
KATA PENGANTAR
           
`Puji syukur saya  panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenaan-Nya sehingga penulis  dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah yang berjudul “kebutuhan dasar ibu dalam proses persalinan  “ merupakan tugas mata kuliah Askeb II PERSALINAN.Makalah ini sesuai dengan bahan dan sumber yang telah penulis  peroleh.
            Namun demikian,saya selaku penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan kami dalam menyusun makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,kami juga mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak terutama dari para Dosen dan teman-teman sekalian untuk menyempurnakan makalah berikutnya.
            Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua yang akan menuju kedalam kesuksesan.
            Atas perhatiannya,saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih.


                                                                                                Kendari, 13 Sep 2011



  Penulis




DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................       
Daftar Isi........................................................................................................       
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................       
1.2. Rerumusan Masalah...................................................................              
1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................       
BAB II  PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a. Maslow..............       
2.2  Kebutuhan Dasar Pada Ibu Dalam Proses Persalinan………………                       
2.3  asuhan sayang ibu…………………………………………………..                                   
2.4  Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan………………………...

BAB III Penutup
3.1 kesimpulan.....................................................................................       
3.2 Saran...............................................................................................       
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan.
Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memeberikan dukungan, bimbingan dan pertolongan persalinan.
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan. Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter).
2.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakan diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah untuk mengetahui  kebutuhan dasar ibu bersalin .
2.3 Tujuan
            Untuk mengetahui Kebutuhan dasar ibu bersalin


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  . Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a. Maslow.
a)       kebutuhan fisiologis.
Kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok/ utama yang bila tidak terpenuhi akan terjadi ketidaksinambungan. Misal kebutuhan o2, makan, minum, seks.
b)      Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan rasa aman misalnya perlindungan hukum, perlindungan terhindar dari penyaki
c)      Kebutuhan dicintai dan mencintai.
Kebutuhan dicintai dan mencintai misalnya mendambakan kasih sayang dari orang-orang dekat, ingin dicintai dan diterima oleh keluarga atau orang lain disekitarnya.
d)     Kebutuhan harga diri.
Kebutuhan harga diri misal ingin dihargai menghargai, adanya respon dari orang lain, toleransi dalam hidup berdampingan.
e)      Kebutuhan aktualisasi.
Kebutuhan aktualisasi misal ingin diakui atau dipuja, ingin berhasil, ingin menonjol, atau ingin lebih dari orang lain.
2.2  Kebutuhan Dasar Pada Ibu Dalam Proses Persalinan
Kebutuhan dasar bagi ibu bersalin:
1. Dukungan fisik dan psikologis
2. Kebutuhan makanan dan cairan
3. Kebutuhan eliminasi
4. Posisioning dan aktifitas
5. Penguranagan rasa nyeri
1. Dukungan Fisik Dan Psikologis
Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memeberikan dukungan, bimbingan dan pertolongan persalinan. Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan. Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter). Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah terlibat sejak dalam kelas-kelas antenatal. Mereka dapat membuat laporan tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan.
Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran:
§  Selama bersama pasien, bidan harus konsentrasi penuh untuk mendengarkan dan melakukan observasi.
§  Membuat kontak fisik : mencuci muka pasien, menggosok punggung dan memegang tangan pasien dll.
§  Menempatkan pasien dalam keadaan yakin (bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien).
Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser & Keane ialah:
- Asuhan fisik dan psikologis
- Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus
- Pengurangan rasa sakit
- Penerimaaan atas sikap dan perilakunya
- Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman.
Hasil penelitian (RCT) telah memperlihatkan efektifnya dukungan fisik, emosional dan psikologie selama persalinan dan kelahiran. Dalam Cochrane Database, suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan-percobaan yang melibatkan 5000 wanita memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:
- Kelahiran dengan tindakan (forceps, vacuum maupun seksio sesaria) menjadi berkurang
- APGAR Score <7 lebih sedikit
- Lamanya persalinan menjadi semakin pendek
- Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.
Metode mengurangi rasa sakit yang diberikan secara terus menerus dalam bentuk dukungan mempunyai keuntungan-keuntungan:
- Sederhana
- Efektif
- Biayanya murah
- Resikonya rendah
- Membantu kemajuan persalinan
- Hasil kelahiran bertambah baik
- Bersifat sayang ibu
2. Kebutuhan Makanan Dan Cairan
3. Kebutuhan EliminasI
4. Posisioning Dan Aktifitas
Persalinan dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal, tanpa disadari dan mau tidak mau harus berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin bidan tidak boleh memaksakan pemilihan posisi yang diinginkan oleh ibu dalam persalinannya. Sebaliknya, peranan bidan adalah untuk mendukung ibu dalam pemilihan posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan alternatif-alternatif hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan bagi dirinya sendiri atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai pendamping ibu, maka bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang mendukung ibu tersebut. Bidan memebritahu ibu bahwa ia tidak perlu terlentang terus menerus dalam masa persalinanya. Jika ibu sudah semakin putus asa dan merasa tidak nyaman, bidan bisa mengambil tindakan-tindakan yang positif untuk merubah kebiasaan atau merubah setting tempat yang sudah ditentukan (seperti misalnya menyarankan agar ibu berdiri atau berjalan-jalan). Bidan harus memberikan suasana yang nyaman dan tidak menunjukkan ekspresi yang terburu-buru, sambil memberikan kepastian yang menyenangkan serta pujian lainnya.
Saat bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan, atau membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalinan., bidan tersebut harus melakukan semuanya itu dengan cara yang bersifat sayang ibu meliputi:
- Aman, sesuai evidence based, dan memberi sumbangan pada keselamatan jiwa ibu.
- Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa didukung dan didengarkan.
- Menghormati praktek-praktek budaya, keyakinan agama, dan ibu/keluarganya sebagai pengambil keputusan.
- Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi canggih.
- Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami ibu.
POSISI UNTUK PERSALINAN

POSISI
ALASAN / RASIONALISASI
Duduk atau setengah duduk
-          Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran kepala bayi dan mengamati / mensupport perineum.
Posisi merangkak
-          Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit
-          Membantu bayi melakukan rotasi
-          Peregangan minimal pada perineum
Berjongkok atau berdiri
-          Membantu penurunan kepala bayi
-          Memperbesar ukuran panggul: menambah 28% ruang outletnya
-          Memperbesar dorongan untuk meneran (bisa memberi kontribusi pada laserasi perineum)
Berbaring miring ke kiri
-          Memberi rasa santai bagi ibu yang letih
-          Memberi oksigenasi yang baik bagi bayi
-          Membantu mencegah terjadinya laserasi

5. PENGURANGAN RASA NYERI
Penny Simpkin menjelaskan cara-cara untuk mengurangi rasa sakit ini ialah:
- Mengurangi sakit di sumbernya
- Memberikan rangsangan alternatif yang kuat
- Mengurangi reaksi mental yang negatif, emosional, dan reaksi fisik ibu terhadap rasa sakit.
Pendekatan-pendekatan untuk mengurangi rasa sakit, menurut Varney’s Midwifery:
- Adanya sesorang yang dapat mendukung dalam persalinan
- Pengaturan posisi
- Relaksasi dan latihan pernafasan
- Istirahat dan privasi
-Penjelasan mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan
- Asuhan diri
- Sentuhan dan masase
-Counterpressure untuk mengurangi tegangan pada ligament sacroiliaka
-Pijatan ganda pada pinggul
- Penekanan pada lutut
- Kompres hangat dan kompres dingin
- Berendam
- Pengeluaran suara
- Visualisasi dan pemusatan perhatian
- Musik

2.3 asuhan sayang ibu
Asuhan sayang ibu sebagai kebutuhan dasar dalam persalinan
persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk :
A. Mendukung ibu dan keluarga baik secara fisik dan emosional selama persalinan dan kelahiran.
B. Mencegah membuat diagnosa yang tidak tepat, deteksi dini dan penanganan
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
C. Merujuk ke fasilitas yang lebih lengkap bila terdeteksi komplikasi.
D. Memberikan asuhan yang akurat dengan meminimalkan intervensi.
E. Pencegahan infeksi yang aman untuk memperkecil resiko.
F. Pemberitahuan kepada ibu dan keluarga bila akan dilakukan tindakan dan
terjadi penyulit.
G. Memberikan asuhan bayi baru lahir secara tepat.
H. Pemberian asi sedini mungkin.
Kebutuhan dasar selama persalinan tidak terlepas dengan asuhan yang diberikan bidan. Asuhan kebidanan yang diberikan, hendaknya asuhan yang sayang ibu dan bayi. Asuhan yang sayang ibu ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama persalinan dan kelahiran.
1.      Konsep asuhan sayang ibu
Konsep asuhan sayang ibu menurut pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:
a)      Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut meningkatkan kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai budaya, kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.
b)       asuhan sayang ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses persalinan, menghargai kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan melibatkan ibu dan keluarga dalam pengambilan keputusan.
c)       asuhan sayang ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah dan tidak perlu intervensi tanpa adanya komplikasi.
d)     Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada petugas kesehatan.
e)       asuhan sayang ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan.
Badan coalition of improving maternity services (cims) melahirkan safe motherhood intiative pada tahun 1987. Cims merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu sebagai berikut:
a)      Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk mendapatkan dukungan emosional dan fisik secara berkesinambungan.
b)      Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk intervensi dan hasil asuhan.
c)      Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
d)     Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk memilih posisi persalinan yang nyaman bagi ibu.
e)       merumuskan kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang berkesinambungan.
f)        tidak rutin menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena, menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara elektronik.
g)      Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa obat-obatan.
h)      Mendorong semua ibu untuk memberi asi dan mengasuh bayinya secara mandiri.
i)        Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan karena kewajiban agama.
j)         berupaya untuk mempromosikan pemberian asi dengan baik.
2.      Prinsip umum sayang ibu prinsip-prinsip sayang ibu adalah sebagai berikut:

a)      Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan fisiologis.
b)      Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak melakukan intervensi tanpa
ada indikasi.
c)      Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada
keselamatan jiwa ibu.
d)     Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.
e)      Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
f)       Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung secara emosional.
g)      Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan konseling yang cukup.
h)       mendukung ibu dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
i)        Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
j)        Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual dan sosial ibu/ keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas.
k)      Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
3. Asuhan sayang ibu selama persalinan  menurut pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan meliputi kegiatan:
a)      Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada perasaan dekat dengan bidan.
b)      Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan bidan dalam pemberian asuhan.
c)      Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga.
d)      memberikan informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan proses persalinan.
e)      Mendengarkan dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga selama proses persalinan.
f)       Menyiapkan rencana rujukan atau kolaborasi dengan dokter spesialis apabila terjadi kegawatdaruratan kebidanan.
g)      Memberikan dukungan mental, memberikan rasa percaya diri kepada ibu, serta berusaha memberi rasa nyaman dan aman.
h)      Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik meliputi sarana dan prasarana pertolongan persalinan.
i)        Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama proses persalinan.
j)        Membimbing suami dan keluarga tentang cara memperhatikan dan mendukung ibu
selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan
minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing
relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.
k)      Bidan melakukan tindakan pencegahan infeksi.
l)        Menghargai privasi ibu dengan menjaga semua kerahasiaan.
m)    Membimbing dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi selama persalinan yang
nyaman dan aman.
n)      Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak kontraksi.
o)      Menghargai dan memperbolehkan praktek-praktek tradisional yang tidak
merugikan.
p)      Menghindari tindakan yang berlebihan dan membahayakan.
q)      Memberi kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera setelah lahir dalam waktu 1
jam setelah persalinan.
r)       Membantu ibu memulai pemberian asi dalam waktu 1 jam pertama setelah
kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui
yang benar dan penyuluhan tentang manfaat asi.
2.4  Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
Asuhan sayang ibu membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman selama proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu (depkes, 2004). Cara yang paling mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada diri kita sendiri, “seperti inikah asuhan yang ingin saya dapatkan?” Atau “apakah asuhan seperti ini, yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang hamil?”. Asuhan sayang ibu seharusnya diberikan pada tiap kala selama persalinan, misalnya :
A). Kala I
Kala I adalah suatu kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai pembukaan lengkap.
Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1.memberikan dukungan emosional.
2.pendampingan anggota keluarga selama proses persalinan sampai kelahiran
bayinya.
3.menghargai keinginan ibu untuk memilih pendamping selama persalinan.
4.peran aktif anggota keluarga selama persalinan dengan cara :
A.mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji ibu.
B.membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.
C.melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut.
D.menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain.
E.menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.
5.mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.
6.memberikan cairan nutrisi dan hidrasi – memberikan kecukupan energi dan mencegah dehidrasi. Oleh karena dehidrasi menyebabkan kontraksi tidak teratur dan kurang
efektif.
7.memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur dan spontan – kandung kemih penuh menyebabkan gangguan kemajuan persalinan dan menghambat
turunnya kepala; menyebabkan ibu tidak nyaman; meningkatkan resiko perdarahan
pasca persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu; meningkatkan resiko
infeksi saluran kemih pasca persalinan.
8.pencegahan infeksi
–tujuan dari pencegahan infeksi adalah untuk mewujudkan
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi; menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
B). Kala II
Kala II adalah kala dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks sampai keluarnya bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1.pendampingan ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya oleh suami dan
anggota keluarga yang lain.
2.keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan antara lain :
A) membantu ibu untuk berganti posisi.
B) melakukan rangsangan taktil
C) memberikan makanan dan minuman.
D) menjadi teman bicara/ pendengar yang baik.
E) memberikan dukungan dan semangat selama persalinan sampai kelahiran bayinya.
3.keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan & kelahiran – dengan cara :  (a) memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan keluarga.
(b) menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan.
(c) melakukan pendampingan selama proses persalinan dan kelahiran.
4.membuat hati ibu merasa tenteram selama kala ii persalinan – dengan cara
memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu.
5.menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk meneran – dengan
cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
6.mencukupi asupan makan dan minum selama kala ii.
7.memberika rasa aman dan nyaman dengan cara :
A. Mengurangi perasaan tegang.
B. Membantu kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi.
C. Memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan setiap tindakan penolong.
D. Menjawab pertanyaan ibu.
E. Menjelaskan apa yang dialami ibu dan bayinya.
F. Memberitahu hasil pemeriksaan.
8.pencegahan infeksi pada kala ii dengan membersihkan vulva dan perineum ibu.
9.membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan.
C. Kala III
Kala III adalah kala dimana dimulai dari keluarnya bayi sampai plasenta lahir. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui segera.
2. Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan.
3. Pencegahan infeksi pada kala iii.
4. Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan).
5. Melakukan kolaborasi/ rujukan bila terjadi kegawatdaruratan.
6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7. Memberikan motivasi dan pendampingan selama kala iii.
D. Kala IV
Adalah kala dimana 1-2 jam setelah lahirnya plasenta. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1.memastikan tanda vital, kontraksi uterus, perdarahan dalam keadaan normal.
2.membantu ibu untuk berkemih.
3.mengajarkan ibu dan keluarganya tentang cara menilai kontraksi dan melakukan
massase uterus.
4.menyelesaikan asuhan awal bagi bayi baru lahir.
5.mengajarkan ibu dan keluarganya ttg tanda-tanda bahaya post partum seperti
perdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit dalam
menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.
6.pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.
7.pendampingan pada ibu selama kala iv
8.nutrisi dan dukungan emosional.


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
v  Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a. Maslow.
1.       kebutuhan fisiologis.
2.      Kebutuhan rasa aman.
3.      Kebutuhan dicintai dan mencintai.
4.      Kebutuhan harga diri.
5.      Kebutuhan aktualisasi.
Asuhan sayang ibu sebagai kebutuhan dasar dalam persalinan
persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat.




DAFTAR PUSTAKA
Referensi
depkes ri, 2004, asuhan persalinannormal. Edisi baru dengan resusitasi, jakarta.
Depkes ri, 2001, catatan perkembangan dalam praktek kebidanan, jakarta.
Draft, 2001, pelatihan pelayanankebidanan, jakarta.
Pusdiknakes – who – jhpiego, 2003, asuhan intrapartum, jakarta.
http://bidanberkarya.blogspot.com/2011/02/kebutuhan-dasar-pada-ibu-dalam-proses.html


0 komentar:

Posting Komentar