Kebutuhan
dasar ibu dalam proses persalinan
Kelompok : I
§
Siti
Marhuma
§
Mayer
Rahayu Larobu
§
Resky
Nurastriana
§
Uvi
Oktaviani
§
Wirnasti
§
Aprianti
§
Leli
Marselina
§
Nasriani
AKADEMI KEBIDANAN PELITA IBU
KENDARI
2011
KATA PENGANTAR
`Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas perkenaan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Makalah yang berjudul “kebutuhan dasar ibu dalam proses
persalinan “
merupakan tugas mata kuliah Askeb II PERSALINAN.Makalah ini sesuai dengan bahan
dan sumber yang telah penulis peroleh.
Namun demikian,saya selaku penulis
menyadari keterbatasan dan kekurangan kami dalam menyusun makalah ini yang
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,kami juga mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak terutama dari para Dosen dan teman-teman sekalian untuk
menyempurnakan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat berguna
bagi kita semua yang akan menuju kedalam kesuksesan.
Atas perhatiannya,saya sebagai
penulis mengucapkan terima kasih.
Kendari,
13 Sep 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar...........................................................................................
Daftar
Isi........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang...............................................................................
1.2. Rerumusan
Masalah...................................................................
1.3. Tujuan Penelitian.........................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a. Maslow..............
2.1 Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a. Maslow..............
2.2 Kebutuhan
Dasar Pada Ibu Dalam Proses Persalinan………………
2.3 asuhan
sayang ibu…………………………………………………..
2.4
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan………………………...
BAB
III Penutup
3.1
kesimpulan.....................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Setiap ibu yang akan memasuki masa
persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama
pada ibu primipara. Perasaan takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi
tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses
persalinan.
Bidan adalah orang yang diharapkan
ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memeberikan
dukungan, bimbingan dan pertolongan persalinan.
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan. Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter).
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang sedang dalam persalinan. Dukungan dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman, perawat, bidan maupun dokter).
2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan diatas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah untuk mengetahui kebutuhan
dasar ibu bersalin .
2.3 Tujuan
Untuk mengetahui Kebutuhan dasar ibu bersalin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
. Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a.
Maslow.
a)
kebutuhan
fisiologis.
Kebutuhan
dasar atau kebutuhan pokok/ utama yang bila tidak terpenuhi akan terjadi ketidaksinambungan.
Misal kebutuhan o2, makan, minum, seks.
b)
Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan
rasa aman misalnya perlindungan hukum, perlindungan terhindar dari penyaki
c)
Kebutuhan dicintai dan mencintai.
Kebutuhan
dicintai dan mencintai misalnya mendambakan kasih sayang dari orang-orang
dekat, ingin dicintai dan diterima oleh keluarga atau orang lain disekitarnya.
d)
Kebutuhan harga diri.
Kebutuhan
harga diri misal ingin dihargai menghargai, adanya respon dari orang lain,
toleransi dalam hidup berdampingan.
e)
Kebutuhan aktualisasi.
Kebutuhan
aktualisasi misal ingin diakui atau dipuja, ingin berhasil, ingin menonjol,
atau ingin lebih dari orang lain.
2.2 Kebutuhan
Dasar Pada Ibu Dalam Proses Persalinan
Kebutuhan dasar bagi
ibu bersalin:
1. Dukungan fisik dan psikologis
2.
Kebutuhan makanan dan cairan
3.
Kebutuhan eliminasi
4.
Posisioning dan aktifitas
5.
Penguranagan rasa nyeri
1.
Dukungan Fisik Dan Psikologis
Setiap ibu yang akan memasuki masa
persalinan maka akan muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama
pada ibu primipara. Perasaan
takut dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat
lelah yang pada akhirnya akan menghambat proses persalinan. Bidan adalah orang yang diharapkan
ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat diandalkan serta mampu memeberikan
dukungan, bimbingan dan pertolongan persalinan. Asuhan
yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu standar pelayanan
kebidanan. Asuhan yang mendukung berarti bersifat aktif dan ikut serta dalam
kegiatan yang sedang berlangsung. Jika seorang bidan sedang sibuk, maka ia
harus memastikan bahwa ada seorang pendukung yang hadir dan memantu wanita yang
sedang dalam persalinan. Dukungan
dapat diberikan oleh orang-orang terdekat pasien (suami, keluarga, teman,
perawat, bidan maupun dokter). Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah
terlibat sejak dalam kelas-kelas antenatal. Mereka dapat membuat laporan
tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan.
Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran:
Bidan harus mampu memberikan perasaan kehadiran:
§
Selama bersama pasien, bidan harus
konsentrasi penuh untuk mendengarkan dan melakukan observasi.
§
Membuat kontak fisik : mencuci muka
pasien, menggosok punggung dan memegang tangan pasien dll.
§
Menempatkan pasien dalam keadaan yakin
(bidan bersikap tenang dan bisa menenangkan pasien).
Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser & Keane ialah:
- Asuhan fisik dan psikologis
Ada lima kebutuhan dasar bagi wanita dalam persalinan menurut Lesser & Keane ialah:
- Asuhan fisik dan psikologis
-
Kehadiran seorang pendamping secara terus menerus
-
Pengurangan rasa sakit
-
Penerimaaan atas sikap dan perilakunya
-
Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman.
Hasil
penelitian (RCT) telah memperlihatkan efektifnya dukungan fisik, emosional dan
psikologie selama persalinan dan kelahiran. Dalam Cochrane Database, suatu
kajian ulang sistematik dari 14 percobaan-percobaan yang melibatkan 5000 wanita
memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping secara terus menerus selama
persalinan dan kelahiran akan menghasilkan:
-
Kelahiran dengan tindakan (forceps, vacuum maupun seksio sesaria) menjadi
berkurang
-
APGAR Score <7 lebih sedikit
-
Lamanya persalinan menjadi semakin pendek
-
Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka.
Metode
mengurangi rasa sakit yang diberikan secara terus menerus dalam bentuk dukungan mempunyai
keuntungan-keuntungan:
-
Sederhana
-
Efektif
-
Biayanya murah
-
Resikonya rendah
-
Membantu kemajuan persalinan
-
Hasil kelahiran bertambah baik
-
Bersifat sayang ibu
2.
Kebutuhan Makanan Dan Cairan
3.
Kebutuhan EliminasI
4.
Posisioning Dan Aktifitas
Persalinan
dan kelahiran merupakan suatu peristiwa yang normal, tanpa disadari dan mau
tidak mau harus berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks
sedapat mungkin bidan tidak boleh memaksakan pemilihan posisi yang diinginkan
oleh ibu dalam persalinannya. Sebaliknya, peranan bidan adalah untuk mendukung
ibu dalam pemilihan posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan
alternatif-alternatif hanya apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan
bagi dirinya sendiri atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir
untuk melayani sebagai pendamping ibu, maka bidan bisa menawarkan dukungan pada
orang yang mendukung ibu tersebut.
Bidan
memebritahu ibu bahwa ia tidak perlu terlentang terus menerus dalam masa
persalinanya. Jika ibu sudah semakin putus asa dan merasa tidak nyaman, bidan
bisa mengambil tindakan-tindakan yang positif untuk merubah kebiasaan atau
merubah setting tempat yang sudah ditentukan (seperti misalnya menyarankan agar
ibu berdiri atau berjalan-jalan). Bidan harus memberikan suasana yang nyaman
dan tidak menunjukkan ekspresi yang terburu-buru, sambil memberikan kepastian
yang menyenangkan serta pujian lainnya.
Saat bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan, atau membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalinan., bidan tersebut harus melakukan semuanya itu dengan cara yang bersifat sayang ibu meliputi:
Saat bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan, atau membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalinan., bidan tersebut harus melakukan semuanya itu dengan cara yang bersifat sayang ibu meliputi:
-
Aman, sesuai evidence based, dan memberi sumbangan pada keselamatan jiwa ibu.
-
Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa didukung
dan didengarkan.
-
Menghormati praktek-praktek budaya, keyakinan agama, dan ibu/keluarganya
sebagai pengambil keputusan.
-
Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi canggih.
- Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami ibu.
- Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami ibu.
POSISI UNTUK PERSALINAN
POSISI
|
ALASAN / RASIONALISASI
|
Duduk atau setengah duduk
|
-
Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran
kepala bayi dan mengamati / mensupport perineum.
|
Posisi merangkak
|
-
Baik untuk persalinan dengan punggung yang sakit
-
Membantu bayi melakukan rotasi
-
Peregangan minimal pada perineum
|
Berjongkok atau berdiri
|
-
Membantu penurunan kepala bayi
-
Memperbesar ukuran panggul: menambah 28% ruang
outletnya
-
Memperbesar dorongan untuk meneran (bisa memberi
kontribusi pada laserasi perineum)
|
Berbaring miring ke kiri
|
-
Memberi rasa santai bagi ibu yang letih
-
Memberi oksigenasi yang baik bagi bayi
-
Membantu mencegah terjadinya laserasi
|
5.
PENGURANGAN RASA NYERI
Penny
Simpkin menjelaskan cara-cara untuk mengurangi rasa sakit ini ialah:
-
Mengurangi sakit di sumbernya
-
Memberikan rangsangan alternatif yang kuat
-
Mengurangi reaksi mental yang negatif, emosional, dan reaksi fisik ibu terhadap
rasa sakit.
Pendekatan-pendekatan
untuk mengurangi rasa sakit, menurut Varney’s Midwifery:
- Adanya sesorang yang dapat mendukung dalam persalinan
- Adanya sesorang yang dapat mendukung dalam persalinan
-
Pengaturan posisi
-
Relaksasi dan latihan pernafasan
-
Istirahat dan privasi
-Penjelasan
mengenai proses/kemajuan/prosedur yang akan dilakukan
-
Asuhan diri
-
Sentuhan dan masase
-Counterpressure
untuk mengurangi tegangan pada ligament sacroiliaka
-Pijatan
ganda pada pinggul
-
Penekanan pada lutut
-
Kompres hangat dan kompres dingin
-
Berendam
-
Pengeluaran suara
-
Visualisasi dan pemusatan perhatian
-
Musik
2.3 asuhan
sayang ibu
Asuhan sayang ibu sebagai kebutuhan
dasar dalam persalinan
persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk :
persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk :
A. Mendukung ibu dan keluarga baik
secara fisik dan emosional selama persalinan dan kelahiran.
B. Mencegah membuat diagnosa yang tidak tepat, deteksi
dini dan penanganan
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
komplikasi selama persalinan dan kelahiran.
C. Merujuk ke fasilitas yang lebih
lengkap bila terdeteksi komplikasi.
D. Memberikan asuhan yang akurat
dengan meminimalkan intervensi.
E. Pencegahan infeksi yang aman
untuk memperkecil resiko.
F. Pemberitahuan kepada ibu dan
keluarga bila akan dilakukan tindakan dan
terjadi penyulit.
terjadi penyulit.
G. Memberikan asuhan bayi baru lahir
secara tepat.
H. Pemberian asi sedini mungkin.
Kebutuhan
dasar selama persalinan tidak terlepas dengan asuhan yang diberikan bidan.
Asuhan kebidanan yang diberikan, hendaknya asuhan yang sayang ibu dan bayi.
Asuhan yang sayang ibu ini akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama
persalinan dan kelahiran.
1.
Konsep asuhan sayang ibu
Konsep asuhan sayang ibu menurut pusdiknakes, 2003 adalah sebagai berikut:
a)
Asuhan yang aman berdasarkan evidence based dan ikut
meningkatkan kelangsungan hidup ibu. Pemberian asuhan harus saling menghargai
budaya, kepercayaan, menjaga privasi, memenuhi kebutuhan dan keinginan ibu.
b)
asuhan sayang
ibu memberikan rasa nyaman dan aman selama proses persalinan, menghargai
kebiasaan budaya, praktik keagamaan dan kepercayaan dengan melibatkan ibu dan
keluarga dalam pengambilan keputusan.
c)
asuhan sayang
ibu menghormati kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan merupakan proses
alamiah dan tidak perlu intervensi tanpa adanya komplikasi.
d)
Asuhan sayang ibu berpusat pada ibu, bukan pada
petugas kesehatan.
e)
asuhan sayang
ibu menjamin ibu dan keluarganya dengan memberitahu tentang apa yang terjadi
dan apa yang bisa diharapkan.
Badan
coalition of improving maternity services (cims) melahirkan safe motherhood
intiative pada tahun 1987. Cims merumuskan sepuluh langkah asuhan sayang ibu
sebagai berikut:
a)
Menawarkan adanya pendampingan saat melahirkan untuk
mendapatkan dukungan emosional dan fisik secara berkesinambungan.
b)
Memberi informasi mengenai praktek kebidanan, termasuk
intervensi dan hasil asuhan.
c)
Memberi asuhan yang peka dan responsif dengan
kepercayaan, nilai dan adat istiadat.
d)
Memberikan kebebasan bagi ibu yang akan bersalin untuk
memilih posisi persalinan yang nyaman bagi ibu.
e)
merumuskan
kebijakan dan prosedur yang jelas untuk pemberian asuhan yang berkesinambungan.
f)
tidak rutin
menggunakan praktek dan prosedur yang tidak didukung oleh penelitian ilmiah
tentang manfaatnya, seperti: pencukuran, enema, pemberian cairan intervena,
menunda kebutuhan gizi, merobek selaput ketuban, pemantauan janin secara
elektronik.
g)
Mengajarkan pada pemberi asuhan dalam metode
meringankan rasa nyeri dengan/ tanpa obat-obatan.
h)
Mendorong semua ibu untuk memberi asi dan mengasuh
bayinya secara mandiri.
i)
Menganjurkan tidak menyunat bayi baru lahir jika bukan
karena kewajiban agama.
j)
berupaya untuk
mempromosikan pemberian asi dengan baik.
2.
Prinsip umum sayang ibu prinsip-prinsip
sayang ibu adalah sebagai berikut:
a)
Memahami bahwa kelahiran merupakan proses alami dan
fisiologis.
b)
Menggunakan cara-cara yang sederhana dan tidak
melakukan intervensi tanpa
ada indikasi.
ada indikasi.
c)
Memberikan rasa aman, berdasarkan fakta dan memberi
kontribusi pada
keselamatan jiwa ibu.
keselamatan jiwa ibu.
d)
Asuhan yang diberikan berpusat pada ibu.
e)
Menjaga privasi serta kerahasiaan ibu.
f)
Membantu ibu agar merasa aman, nyaman dan didukung
secara emosional.
g)
Memastikan ibu mendapat informasi, penjelasan dan
konseling yang cukup.
h)
mendukung ibu
dan keluarga untuk berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
i)
Menghormati praktek-praktek adat dan keyakinan agama.
j)
Memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual
dan sosial ibu/ keluarganya selama kehamilan, persalinan dan nifas.
k)
Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
3. Asuhan sayang ibu selama
persalinan menurut
pusdiknakes (2003), upaya penerapan asuhan sayang ibu selama proses persalinan
meliputi kegiatan:
a)
Memanggil ibu sesuai nama panggilan sehingga akan ada
perasaan dekat dengan bidan.
b)
Meminta ijin dan menjelaskan prosedur tindakan yang
akan dilakukan bidan dalam pemberian asuhan.
c)
Bidan memberikan penjelasan tentang gambaran proses
persalinan yang akan dihadapi ibu dan keluarga.
d)
memberikan
informasi dan menjawab pertanyaan dari ibu dan keluarga sehubungan dengan
proses persalinan.
e)
Mendengarkan dan menanggapi keluhan ibu dan keluarga
selama proses persalinan.
f)
Menyiapkan rencana rujukan atau kolaborasi dengan
dokter spesialis apabila terjadi kegawatdaruratan kebidanan.
g)
Memberikan dukungan mental, memberikan rasa percaya
diri kepada ibu, serta berusaha memberi rasa nyaman dan aman.
h)
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan
baik meliputi sarana dan prasarana pertolongan persalinan.
i)
Menganjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu
selama proses persalinan.
j)
Membimbing suami dan keluarga tentang cara
memperhatikan dan mendukung ibu
selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan
minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing
relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.
selama proses persalinan dan kelahiran bayi, seperti: memberikan makan dan
minum, memijit punggung ibu, membantu mengganti posisi ibu, membimbing
relaksasi dan mengingatkan untuk berdoa.
k)
Bidan melakukan tindakan pencegahan infeksi.
l)
Menghargai privasi ibu dengan menjaga semua
kerahasiaan.
m)
Membimbing dan menganjurkan ibu untuk mencoba posisi
selama persalinan yang
nyaman dan aman.
nyaman dan aman.
n)
Menganjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak
kontraksi.
o)
Menghargai dan memperbolehkan praktek-praktek tradisional
yang tidak
merugikan.
merugikan.
p)
Menghindari tindakan yang berlebihan dan membahayakan.
q)
Memberi kesempatan ibu untuk memeluk bayi segera
setelah lahir dalam waktu 1
jam setelah persalinan.
jam setelah persalinan.
r)
Membantu ibu memulai pemberian asi dalam waktu 1 jam
pertama setelah
kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui
yang benar dan penyuluhan tentang manfaat asi.
kelahiran bayi dengan membimbing ibu membersihkan payudara, posisi menyusui
yang benar dan penyuluhan tentang manfaat asi.
2.4
Asuhan sayang ibu dalam proses persalinan
Asuhan sayang ibu membantu ibu dan keluarganya untuk merasa aman dan nyaman
selama proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu (depkes, 2004). Cara yang
paling mudah untuk membayangkan asuhan sayang ibu adalah dengan menanyakan pada
diri kita sendiri, “seperti inikah asuhan yang ingin saya dapatkan?” Atau
“apakah asuhan seperti ini, yang saya inginkan untuk keluarga saya yang sedang
hamil?”. Asuhan sayang ibu seharusnya diberikan pada tiap kala selama
persalinan, misalnya :
A). Kala I
Kala I adalah
suatu kala dimana dimulai dari timbulnya his sampai pembukaan lengkap.
Asuhan yang
dapat dilakukan pada ibu adalah :
1.memberikan
dukungan emosional.
2.pendampingan
anggota keluarga selama proses persalinan sampai kelahiran
bayinya.
bayinya.
3.menghargai
keinginan ibu untuk memilih pendamping selama persalinan.
4.peran aktif anggota keluarga selama persalinan dengan cara :
A.mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji ibu.
B.membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.
C.melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut.
D.menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain.
E.menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.
5.mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.
6.memberikan cairan nutrisi dan hidrasi – memberikan kecukupan energi dan
mencegah dehidrasi.
Oleh karena dehidrasi menyebabkan kontraksi tidak teratur dan kurang
efektif.
efektif.
7.memberikan keleluasaan untuk menggunakan kamar mandi secara teratur dan
spontan – kandung kemih penuh menyebabkan
gangguan kemajuan persalinan dan menghambat
turunnya kepala; menyebabkan ibu tidak nyaman; meningkatkan resiko perdarahan
pasca persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu; meningkatkan resiko
infeksi saluran kemih pasca persalinan.
turunnya kepala; menyebabkan ibu tidak nyaman; meningkatkan resiko perdarahan
pasca persalinan; mengganggu penatalaksanaan distosia bahu; meningkatkan resiko
infeksi saluran kemih pasca persalinan.
8.pencegahan infeksi
–tujuan dari
pencegahan infeksi adalah untuk mewujudkan
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi; menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan bayi; menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi baru lahir.
B). Kala II
Kala II
adalah kala dimana dimulai dari pembukaan lengkap serviks sampai keluarnya
bayi. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1.pendampingan
ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya oleh suami dan
anggota keluarga yang lain.
anggota keluarga yang lain.
2.keterlibatan
anggota keluarga dalam memberikan asuhan antara lain :
A) membantu ibu untuk berganti posisi.
B) melakukan rangsangan taktil
C) memberikan makanan dan minuman.
D) menjadi teman bicara/ pendengar yang baik.
E) memberikan dukungan dan semangat selama persalinan sampai kelahiran
bayinya.
3.keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan & kelahiran
– dengan cara : (a) memberikan dukungan dan semangat
kepada ibu dan keluarga.
(b) menjelaskan
tahapan dan kemajuan persalinan.
(c)
melakukan pendampingan selama proses
persalinan dan kelahiran.
4.membuat
hati ibu merasa tenteram selama kala ii persalinan – dengan cara
memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu.
5.menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk meneran – dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
6.mencukupi asupan makan dan minum selama kala ii.
7.memberika rasa aman dan nyaman dengan cara :
memberikan bimbingan dan menawarkan bantuan kepada ibu.
5.menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan umtuk meneran – dengan cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada his.
6.mencukupi asupan makan dan minum selama kala ii.
7.memberika rasa aman dan nyaman dengan cara :
A.
Mengurangi perasaan tegang.
B. Membantu
kelancaran proses persalinan dan kelahiran bayi.
C.
Memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan setiap tindakan penolong.
D. Menjawab
pertanyaan ibu.
E.
Menjelaskan apa yang dialami ibu dan bayinya.
F.
Memberitahu hasil pemeriksaan.
8.pencegahan
infeksi pada kala ii dengan membersihkan vulva dan perineum ibu.
9.membantu
ibu mengosongkan kandung kemih secara spontan.
C. Kala III
Kala III adalah kala dimana dimulai dari
keluarnya bayi sampai plasenta lahir. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu
adalah :
1. Memberikan kesempatan kepada ibu
untuk memeluk bayinya dan menyusui segera.
2. Memberitahu setiap tindakan yang
akan dilakukan.
3. Pencegahan infeksi pada kala iii.
4. Memantau keadaan ibu (tanda
vital, kontraksi, perdarahan).
5. Melakukan kolaborasi/ rujukan
bila terjadi kegawatdaruratan.
6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan
hidrasi.
7. Memberikan motivasi dan
pendampingan selama kala iii.
D. Kala IV
Adalah kala dimana 1-2 jam setelah
lahirnya plasenta. Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :
1.memastikan tanda vital, kontraksi
uterus, perdarahan dalam keadaan normal.
2.membantu ibu untuk berkemih.
3.mengajarkan ibu dan keluarganya
tentang cara menilai kontraksi dan melakukan
massase uterus.
massase uterus.
4.menyelesaikan asuhan awal bagi
bayi baru lahir.
5.mengajarkan ibu dan keluarganya
ttg tanda-tanda bahaya post partum seperti
perdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit dalam
menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.
perdarahan, demam, bau busuk dari vagina, pusing, lemas, penyulit dalam
menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.
6.pemenuhan kebutuhan nutrisi dan
hidrasi.
7.pendampingan pada ibu selama kala
iv
8.nutrisi dan dukungan emosional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
v
Kebutuhan dasar ibu bersalin manusia menurut a. Maslow.
1.
kebutuhan
fisiologis.
2.
Kebutuhan rasa aman.
3.
Kebutuhan dicintai dan mencintai.
4.
Kebutuhan harga diri.
5.
Kebutuhan aktualisasi.
Asuhan
sayang ibu sebagai kebutuhan dasar dalam persalinan
persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan.
persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan bagi seorang ibu dan keluarga. Penatalaksanaan yang terampil dan handal dari bidan serta dukungan yang terus-menerus dengan menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan dan pengambilan keputusan dari apa yang dilakukan.
3.2 Saran
Semoga
makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi
depkes ri, 2004, asuhan persalinannormal. Edisi baru dengan resusitasi, jakarta.
Depkes ri, 2001, catatan perkembangan dalam praktek kebidanan, jakarta.
Draft, 2001, pelatihan pelayanankebidanan, jakarta.
Pusdiknakes – who – jhpiego, 2003, asuhan intrapartum, jakarta.
depkes ri, 2004, asuhan persalinannormal. Edisi baru dengan resusitasi, jakarta.
Depkes ri, 2001, catatan perkembangan dalam praktek kebidanan, jakarta.
Draft, 2001, pelatihan pelayanankebidanan, jakarta.
Pusdiknakes – who – jhpiego, 2003, asuhan intrapartum, jakarta.
http://bidanberkarya.blogspot.com/2011/02/kebutuhan-dasar-pada-ibu-dalam-proses.html
0 komentar:
Posting Komentar