TUGAS MAKALAH
DOSEN : dr.Hj.Syamsiah, M,Kes.
“METABOLISME PROTEIN”
Disusun oleh
:
Kelompok
4
Ashariani
Hasliah
Miftahul Jannah
Siti Marhumah
Reski Nurastriana
Yusran Esra
AKADEMI KEBIDANAN
PELITA IBU KENDARI
2010/2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan
yang Maha ESA karna kasih dan karunianya telah memberikan kesehatan dan
kekompakan kepada kita semua untuk menjalan aktifitas dengan tidak kurang satu
apapun. Bukan hanya itu, tetapi kemampuan untuk berfikir yang baik sehingga
menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap orang lain dan diri sendiri.
Sehingga
dengan penuh tanggung jawab dan dewasa kami dapat mengembangkan tugas yang
diberikan, dengan tujuan untuk menjadi bidan yang berkualitas dan bermutu. Dengan
tugas ini, kami dapat memberikan pengertian dan penjelasan kepada orang lain
untuk dapat menghindarkan segala jenis tindakan yang merugikan diri sendiri
pada khususnya dan orang lain pada umumnya.
Kami
berharap bukan hanya diketahui, tetapi hindarkan diri dari hal – hal yang tak
bermanfaat sacara positif.
Kendari, 9 Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Balakang ……………………………………………………………………….
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………………
C. Tujuan……………….
…………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri
Molekul Protein …………………………………………………………
B. Metabolisme
Protein ……………………………………………………………
C. Fungsi
Protein………………………………………………………………………..
D. Sumber
Protein……………………………………………………………………….
E. Gangguan
Metabolisme Protein ……………………………………………
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
……………………………………………………………………………
B.
Saran
…………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nama Protein
pertama kali diusulkan oleh ahli kimia Swedia, Berzelius. Protein berasal dari
bahasa Yunani, protios, yang berarti bahan penyokong yang pertama. Protein
merupakan komponen utama dalam semua sel hidup. Fungsi utamanya sebagai unsur
pembentuk styruktur sel, misalnya dalam rambut, wol, kolagen, jaringan
penghubung, membran sel dan lain-lain. Selain itu dapat pula berfungsi sebagai
protein yang aktif seperti enzim yang berperan sebagai katalisator segala
proses biokimia dalam sel. Protein aktif selain enzim yaitu hormon, hemoglobin,
protein yang terikat pada gen, toksin, anti bodi atau anti gen dan lain-lain.
Beradasarkan biosintesis tubuh asam
amino dibagi menjadi dua yaitu esensial ( asam amino yang tidak bisa disintesi
oleh tubuh contohnya lisin,leusin,isoleusin dll) dan non esensial (asam amino
yang bisa disintesis oleh tubuh contohnya alanin,glisin,aspartate). Selain itu
juga terdapat semi esensial dimana bisa bersifat esensial yaitu pada individu
yang masih muda,dan bisa bersifat non esensial pada individu yang sudah dewasa
contohnya : histidin dan arginin. Histidin terdapat dalam usus dan arginin
didapatkan dari siklus urea.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah :
a.
Bagaimana cirri-ciri molekul protein ?
b.
Bagaimana metabolisme protein ?
c.
Apa
fungsi protein ?
d.
Sumber-sumber protein.
e.
Gangguan metabolism protein dalam
tubuh.
C.
TUJUAN
a.
Untuk mengetahui ciri-ciri molekul
protein.
b.
Untuk mengetahui bagaimana metabolisme
protein.
c.
Untuk mengetahui pentingnya protein
dalam tubuh.
d.
Untuk mengetahui sumber-sumber protein.
e.
Agar kita dapat mengenal penyakit-penyakit
yang disebabkan oleh gangguan metabolism protein.
BAB II
PEMBAHASAN
Protein adalah
rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino. Asam amino adalah molekul
organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20 asam amino yang
berbeda. Ratusan atau ribuan asam amino dirangkai dengan suatu urutan tertentu
untuk membentuk rantai asam amino. Fungsi protein dimungkinkan karena struktur
tiga dimensinya yang unik. Dengan strukturnya yang unik suatu molekul protein
dapat melakukan interaksi dengan molekul lainnya sehinnga dapat berfungsi
sebagai molekul pengatur dalam suatu ekspresi gen atau transmisi genetik
menjadi fenotipik. Jadi, suatu protein sangat tergantung pada kemampuannya
untuk mengikat atau berpasangan dengan molekul lainnya untuk menjalankan
fungsinya. Kemampuan tersebut ditentukan oleh struktur tiga dimensinya. Bentuk
yang secara energetik paling stabil ditentukan oleh interaksi tiap-tiap asam
amino yang membentuk protein tersebut. Oleh karena itu, jenis asam amino dan
urutannya dalam rantai protein akan menentukan struktur tiga dimensi molekul
protein yang terbentuk. Urutan asam amino dalam suatu rantai protein sangat
penting menentukan fungsi protein tersebut.
Semua organisme
merupakan kumpulan dari sejumlah protein dan segala aktivitasnya. Fungsi
protein tergantung pada struktur tiga dimensinya, yang pada gilirannya
ditentukan oleh sekuen asam amino penyusun protein tersebut. Jadi, DNA
menentukan karakteristik suatu organisme. DNA mengandung sandi genetik untuk tiap
asam amino yang ditampilkan masing-masing dari sekuen tiga pasang basa. Ketiga
basa (triplet) ini disebut kodon. Urutan kodon pada suatu sekuen DNA
mencerminkan urutan asam amino yang akan dirakit menjadi suatu rantai protein.
Satu bagian sekuen DNA lengkap yang mampu menentukan sekuen asam amino suatu
protein atau molekul rRNA dan tRNA disebut gen, yaitu satuan hereditas yang
didefinisikan oleh para ahli genetika klasik. Semua gen dan sekuen DNA yang
dimiliki oleh suatu organisme disebut genom.
A. Ciri-ciri Molekul
Protein
Beberapa ciri utama molekul protein yaitu:
- Berat molekulnya besar, yang merupakan suatu makromolekul.
- Umumnya terdiri dari 20 macam asam amino, yang membentuk suatu rantai polipeptida yang berikatan satu dengan yang lain.
- Ikatan peptida merupakan ikatan antara α-karboksil dari asam amino yang satu dengan gugus α-amino dari asam amino yang lainnya.
- Terdapatnya ikatan kimia yang lain yang menyebabkan terbentuknya lengkungan-lengkungan rantai polipeptida menjadi struktur tiga dimensi protein.
- Sebagai contoh misalnya ikatan hidrogen dan ikatan hidrofob.
- Strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperatur, dan sebagainya.
- Umumnya reaktif dan sangat spesifik, yang disebabkan terdapatnya gugus samping yang reaktif dan susunan khas struktur makromolekulnya.
- Beberapa gugus samping yang biasa terdapat diantaranya gugus kation, anion, hidroksil aromati, hdroksil alifatik, amin, amida, tiol, dan gugus heterosiklik.
B.
Metabolisme Protein
Metabolisme protein merupakan
metabolisme dari asam amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam
amino. Protein tersusun dari asam amino dalam asam amino terdapat unsur N (
nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu melalui protein. Protein tidak
bisa disimpan sebagai protein dalam jaringan ,oleh sebab itu harus dipecah
terlebih dahulu. Karena protein merupakan protein kompleks, sebaiknya dipecah dahulu
membentuk molekul-molekul protein.
Digesti atau pencernaan protein yaitu
pemecahan protein oleh enzim hidrolease (peptidase dan protease). Peptidase
terbagi atas Endopeptidase dan Eksopeptidase, endopeptidase memecah secara
internal kemudian menggabungkan pecahan itu menjadi frakmen peptida yang besar
contohnya pepsin dan tripsin. Yang paling berperan pada digesti protein adalah
endopeptidase. Ia memecah protein terlebih dahulu menjadi frakmen yang
kecil-kecil.
Sintesis Protein
Proses sintesis protein dari sandi genetik melibatkan beberapa langkah. DNA
pada dasarnya adalah penyimpan informasi yang pasif, mirip denga cetak biru (blue
print) untuk denah rumah. Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu
situs khusus dalam sel yang disebut ribosom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam sintesis protein
adalah menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom. Untuk melakukan hal ini
enzim-enzim seluler membuat salinan kopi gen sehinnga dapat dibaca oleh
ribosom. Salinan kopi gen ini disebut RNA duta (messennger RNA = mRNA).
mRNA membawa sandi genetik yang dipakai langsung untuk sintesis protein di
ribosom. Tahap ini disebut dengan tahap transkripsi. Dalam tahap berikutnya kodon pada
mRNA harus dapat dikorelasi
dengan asam amino yang seharusnya. Tahapan ini dilakukan molekul RNA lain,
yaitu RNA transfer, (transfer RNA = tRNA) yang dikenal dengan tahap translasi.
Akhirnya asam amino harus disambungkan untuk membentuk rantai protein
fungsional (tahap sintesis). Ribosom yang terdiri dari RNA dan protein
melakukan fungsi tersebut. Bila rantai protein sudah lengkap, suatu tanda
berhentii (stop sign)
mempengaruhi ribosom sehingga ribosom melepas protein baru tersebut ke dalam
sel.
Transkripsi.
Transkripsi adalah
sintesis RNA secara enzimatik dengan menggunakan DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi
suatu gen, hanya salah satu rantai DNA yang digunakan sebagai cetakan atau
templat. Transkripsi dikatalis oleh enzim RNA polimerase. Sintesis RNA selalu
bergerak ke satu arah.
Untuk menginisiasi transkripsi, RNA polimerase berikatan pada suatu daerah
di DNA yang disebut promoter.
Perbedaan urutan nukleotida dari promoter berbagai gen menyebabkan
perbedaan tingkat efisiensi dan regulasi dari inisiasi transkripsi gen-gen
tersebut. Setelah RNA polimerase terikat pada promoter DNA, kedua rantai DNA
dipisahkan dan RNA polimerase memulai sintesis RNA di tempat inisiasi. Tempat
ini disebut sebagai posisi +1. RNA polimerase menambahkan ribonukleotida ke
ujung 3’dari rantai RNA yang sedang disintesis. Hal ini dilakukan dengan
bergerak dari ujung 3’ ke arah 5’ dari rantai DNA cetakan., sambil memisahkan
bagian rantai ganda DNA yang dilaluinya. Dengan demikian ribonukleotida dapat
berpasangan dengan DNA cetakan dan ditambahkan pada ujung 3’ RNA dengan
pembentukan ikatan fosfodiester. eliks ganda akan terbentuk kembali setelah RNA
polimerase lewat.
Translasi
Translasi merupakan proses sintesis protein di dalam sel.Sebelum sintesis
protein dimulai, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino spesifik. Reaksi
ini dikatalis oleh enzim aminoasil tRNA sintetase bersama dengan ATP, sehingga
terbentuk aminoasil tRNA. Pada tRNA terdapat antikodon yang akan berpasangan
dengan kodon yang terdapat pada mRNA. Setiap macam aminoasil tRNA sintetase
akan menggabungkan asam amino tertentu pada tRNA yang spesifik.Pada tRNA
inisiator, tRNA terikat pada asam amino metionin yang termodifikasi, yaitu
N-formilinetionin. Proses sintesis protein terdiri dari tiga tahap yaitu:
- Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
- Elongasi : proses penambahan asam amino
- Terminasi : proses pelepasan protein yang baru disintesis
C. Fungsi Protein
Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :
Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi antara lain :
a. Bahan enzim untuk
mengkatalisi reaksi-reaksi biokimia misalnya tripsin.
b. Protein cadangan
disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan misalnya dalam lapisan
aleuron (biji jagung) , ovalbumin (putih telur).
c. Protein transport
, mentransfer zat-zat atau unsure-unsur tertentu misalnya hemoglobin untuk
mengikat O2.
d. Protein kontraktil
, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya myosin untuk kontraksi otot.
e. Protein pelindung,
melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibody yang mengadakan
perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.
f. Toksin , merupakan racun yang berasal dari
hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
g. Hormone merupakan
protein yang berfungsi sebagai pengatur proses dalam tubuh, misalnya hormone
insulin, pada hewan hormone auksin dan gibberellins pada tumbuhan.
h. Protein struktural,
merupakan protein yang menyusun struktur sel, jaringan dan tubuh organism hidup
misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut dan bulu.
D. Sumber Protein
Berdasarkan sumbernya protein ada dua
macam :
a.
Protein hewani , yaitu protein yang berasal dari hewan
contohnya daging, ikan, telur.
b.
Protein nabati , yaitu protein yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan contohnya kacang kacangnya.
E. Gangguan
Metabolisme protein
Defisiensi protein
Bila pemasukan protein kurang maka akan kekurangan kalori
disamping defisiensi asam-asam amino yang diperlukan, mineral dan factor-faktor
lain misalnya factor lipotropik. Akibatnya pertumbuhan tubuh, pemeliharaan
jaringan tubuh , pembentukan zat anti dan serum serum protein akan terganggu.
Hal ini nyata pada penderita yang kekurangan protein dalam makanannya akan
mudah terserang penyakit infeksi, luka
sukar menyembuh, dam mudah terkena penyakit.
Hypoproteinemi
Biasanya akibat ekskresi protein serum darah berupa albumin yang berlebihan melalui air
kemih. Selain itu juga pembentukan albumin yang terganggu, misalnya penyakit
hati, atau absorbs albumin kurang akibat kelaparan atau karena penyakit usus.
Akibat hypoproteinemi dalam klinik sering ditemukan penyakit ginjal.
Pirai (Gouty Arthritis)
Secara klinis penyakit ini merupakan arthritis akut yang
sering kambuh secara menahun. Pada berbagai jaringan ditemukan endapan urat
yang merupakan tonjolan-tonjolan yang disebut thopus biasanya terdapat
disekitar sendi, sering juga ditemukan pada tulang rawan daun telinga.
Pengendapan juga terdapat pada ginjal dan jantung. Penyakit ini lebih sering
ditemukan pada pria usia pertengahan atau lebih tua.
KEP (Kekurangan Energi Protein)
Penyakit KEP merupakan salah satu penyakit gangguan gizi
yang penting di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit ini
merupakan penyebab terpenting mortalitas dan morbiditas penyakit pada anak.
Penyakit KEP dibedakan menjadi gizi kurang, marasmus, kwashiorkor, atau
campuran marasmus-kwshiorkor. Marasmus dapat terjadi pada segala umur, akan
tetapi lebih sering dijumpai pada bayi yang tidak mendapat cukup ASI dan tidak
diberi makanan pengganti atau sering terkena diare. Pada anak dengan marasmus,
didapatkan berat badannya < 60% berat badan anak normal seusianya.
Penampilannya seperti orang tua yang keriput dan terlihat sangat kurus.
Kwashiorkor terjadi apabila anak kekurangan masukan protein. Pada anak dengan
kwashiorkor, berat badan anak 60-80% berat badan anak normal seusianya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Protein adalah
rangkaian atau polimer dari sejumlah asam amino. Asam amino adalah molekul
organik kecil yang pada umumnya terbuat dari karbon, hidrogen, oksigen, dan
nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20 asam amino yang
berbeda. Metabolisme protein
merupakan metabolisme dari asam amino itu sendiri dan merupakan suatu rangkaian
asam amino.Protein tersusun dari asam amino dalam asam amino terdapat unsur N (
nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu melalui protein. Protein tidak
bisa disimpan sebagai protein dalam jaringan ,oleh sebab itu harus dipecah
terlebih dahulu.Karena protein merupakan protein kompleks, sebaiknya dipecah dahulu
membentuk molekul-molekul protein.
B.
SARAN
Mengingat pentingnya zat gizi bagi
tubuh, hendaknya kita selalu berusaha mengkonsumsi makanan yang mampu memenuhi
kebutuhan tubuh kita akan zat gizi tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Pembentuk, FUNGSI DAN SUMBER PROTEIN http://id.shvoong.com/exact-sciences/2001135-pembentuk-fungsi-dan-sumber-protein/#ixzz1Itu8yBEn
Poedjiadi, Supriyanti. 2007. Dasar-dasar
Biokimia. Bandung: UI Press.
Toha. 2001. Biokimia,
Metabolisme Biomolekul. Bandung:
Alfabeta.
Wirahadikusumah. 1985. Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid.
Bandung: ITB.
terimakasih atas informasinya....
BalasHapusterima kasih buat penjelasannya
BalasHapusMakasihhhh
BalasHapus